Cara Kepiting Bernafas di dalam Air dan di Darat | Faunaku
Home » Dunia Hewan » Cara Kepiting Bernafas di dalam Air dan di Darat

Cara Kepiting Bernafas di dalam Air dan di Darat

Kepiting amfibi bisa terlihat di darat maupun di air. Anda bahkan mungkin melihat gelembung atau busa keluar dari mulutnya saat di darat. Ini bukan tanda bahwa bahwa mereka sedang kesulitan bernapas, tetapi lebih merupakan bagian dari proses mereka mendapatkan oksigen.

Pernafasan Kepiting

Kepiting bernapas melalui insang, memperoleh oksigen dari air, embun, atau kelembaban. Banyak spesies kepiting dilengkapi dengan bentuk ruang bronkial dan kapasitas penyimpanan air.

Kepiting juga memiliki lempeng bergerak yang dapat menutupi insang untuk menjaga kelembapan. Secara morfologi (struktural), semua kepiting sebenarnya sama, tetapi mereka sedikit berbeda secara fisiologis (fungsional) untuk bernafas di habitat spesifik spesiesnya.

Bernapas di darat dan di air adalah fungsi unik yang tidak terlihat pada banyak hewan. Kemampuan kepiting untuk melakukan ini cukup menakjubkan. Baca terus artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana mereka melakukan ini.

Insang Kepiting

Kepiting adalah krustasea, seperti lobster dan udang, dengan tubuh tersegmentasi yang ditutupi dengan kulit luar (eksoskeleton), anggota badan bersendi, dan antena. 4.500 spesies kepiting ditemukan terutama di air, tetapi juga hidup berdekatan di darat.

Kepiting yang menghabiskan sebagian besar waktunya di darat juga memanfaatkan air pada tahap awal kehidupan dan untuk sumber makanan.

Secara morfologi, kepiting memiliki struktur yang sama. Karapas dari kerangka luar kepiting menutupi kepala dan dada. Insang kepiting ditemukan di bawah karapas, dekat dengan sepasang kaki berjalan pertamanya. Kepiting juga bisa memiliki ruang branchial seperti paru-paru, yang menampung insang. Ini membantu kepiting dalam memanfaatkan oksigen dari air atau uap air dari udara untuk bernafas saat berada di darat.

Secara fisiologis, kepiting sedikit berbeda tergantung pada spesies dan habitatnya. Kepiting laut memiliki insang lebih banyak daripada kepiting darat. Ruang branchial kepiting darat memiliki pembuluh darah yang lebih rumit dengan sistem portal ganda untuk membantu kepiting bertahan cukup lama di darat.

Spesies yang bervariasi memiliki proses pernapasan untuk memperoleh oksigen secara fisiologis untuk bertahan hidup di habitatnya. Umumnya, oksigen bergerak melalui osmosis, bergerak melalui membran semipermeabel di insang. Oksigen bergerak ke pembuluh darah kapiler untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Karbon dioksida dilepaskan sebagai gas buangan.

Spesifik Habitat

Kepiting terutama ditemukan hidup di zona intertidal, sebuah ekosistem di garis pantai. Saat ketinggian air berubah karena pasang naik dan surut, kepiting mungkin keluar dari air selama beberapa jam setiap hari.

Beberapa spesies tidak dapat menghabiskan terlalu banyak waktu langsung di air, karena insang dan proses pernapasan mereka tidak dilengkapi seperti kepiting laut. Ini berarti bahwa insang mereka dilengkapi untuk lebih baik mengakses oksigen dari kelembaban daripada dari dalam air. Mereka berpotensi tenggelam jika menyelam terlalu lama. Kepiting mengakses kolam-kolam air yang terbentuk dari perubahan pasang surut serta dari embun dan kelembapan.

Baca Juga:  Apakah Katak Memakan Ikan? Inilah yang Perlu Anda Tahu

Sebaliknya, beberapa spesies kepiting laut dapat menghabiskan waktu di luar air, beberapa bisa sampai beberapa hari. Namun kepiting harus tetap lembab, karena mereka bergantung terutama pada air yang mengalir di atas insangnya untuk mendapatkan oksigen. Sekali lagi, mereka dapat mengakses air dari genangan air dan kelembaban di udara.

Bagaimanapun, semua kepiting memiliki insang yang dijaga tetap lembab untuk mendapatkan oksigen.

Bernapas di Dalam Air

Kepiting di dalam air

Saat berada di dalam air, kepiting mengambil air di atas insangnya dengan scaphognathite. Pelengkap seperti daun ini terletak di bagian bawah kepiting, memompa air melalui rongga insang. Insang melewatkan oksigen ke dalam aliran darah dan karbon dioksida dilepaskan di dekat mulut kepiting.

Bernapas di Darat

Saat berada di darat, kepiting menggunakan pelat artikulasi yang membantu menyegel kelembapan di atas insangnya, menyimpan air di ruang insang. Ini mengurangi luas permukaan yang terbuka dan menjaga agar insang tidak mengering. Kepiting juga dapat menyimpan air dalam darah, kandung kemih, dan kantong di tubuhnya, menggunakan air sesuai kebutuhan untuk menjaga kelembapan insang.

Kepiting darat memiliki akses ke air dari embun, tempat persembunyian yang lembab, dan celah berbatu di dekat kolam air pasang. Gelembung atau buih di mulut bisa terlihat saat kepiting berada di darat. Ini adalah bagian dari proses pertukaran oksigen saat udara melewati insang yang lembab dan karbon dioksida dilepaskan.

Kesimpulan

Kepiting menggunakan insang untuk menghirup oksigen, baik di darat maupun di dalam air. Di dalam air, oksigen diproses dari air yang melewati insang kepiting. Saat berada di darat, kepiting menggunakan plat untuk menutupi insang, menyimpan air secara internal, atau mengakses air dari embun, kelembapan, dan tempat lembab lainnya.

Secara struktural, kepiting didesain sama, namun beberapa memiliki adaptasi fisiologis untuk bertahan hidup. Ini bisa berupa bilik brankial seperti paru-paru atau pengurangan insang tergantung pada spesies dan habitatnya.

Komentar Anda