Kecil Namun Mematikan, Inilah 4 Katak dan Kodok Paling Beracun di Dunia
Kerajaan Animalia adalah salah satu kerajaan yang paling menarik, penuh warna dan unik, dengan berbagai spesies hewan yang berbeda. Salah satu spesies tersebut adalah katak beracun. Pada artikel ini, kita akan mempelajari tentang jenis-jenis katak dan kodok beracun, habitatnya, makanannya, dan kebiasaan hidupnya.
Tentang Katak dan Kodok Beracun
Salah satu makhluk paling menarik yang dapat ditemukan di seluruh dunia adalah katak. Katak merupakan hewan amfibi, hewan yang dapat bertahan hidup di darat maupun di air, dan termasuk dalam kategori taksonomi Anura (berarti tanpa ekor, berasal dari bahasa Yunani ‘an’ artinya tanpa dan ‘oura’ artinya ekor) yang memiliki tiga subordo, yaitu Archaeobatrachia, Mesobatrachia, dan Neobatrachia. Takson ini terdiri atas katak dan kodok.
Ada berbagai jenis katak dan kodok yang ditemukan di mana-mana, baik itu di hutan hujan, rawa-rawa, bahkan gurun. Katak dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu katak beracun dan tidak beracun. Salah satu spesies yang termasuk dalam kategori ini adalah katak panah beracun.
Katak panah beracun berwarna cerah menyala seperti biru, kuning, hijau, coklat kemerahan, dan lainnya serta memiliki kelenjar alkaloid racun di kulitnya, yang bisa sangat berbisa. Katak ini ditemukan di hutan hujan Amerika Tengah dan Selatan (Amerika Latin).
Mereka adalah anggota keluarga Dendrobatidae dan katak paling populer di antara spesiesnya adalah katak panah beracun stroberi, yang nama biologisnya adalah Oophaga pumilio. Mari kita pelajari lebih mendalam tentang amfibi berbisa ini.
Ciri-ciri Katak Beracun
~ Katak beracun berukuran kecil dan berwarna cerah sebagai tanda peringatan bagi pemangsanya (sebagai mekanisme pertahanan). Ini dimaksudkan agar calon pemangsa katak beracun dapat mengenali mereka dari kejauhan dan karenanya menghindari untuk memburu mereka.
~ Katak beracun ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, kebanyakan di anak sungai di antara bebatuan.
~ Kulit katak beracun menghasilkan beberapa racun, yang bisa mematikan, untuk memburu mangsanya.
~ Makanan katak beracun terdiri atas serangga kecil seperti jangkrik, plankton padang rumput, lalat buah, dan banyak lainnya.
Jenis Katak dan Kodok Beracun
Berikut adalah informasi terperinci tentang beberapa jenis katak dan kodok beracun yang ditemukan di hampir semua benua.
Katak Panah Beracun
Ada banyak jenis katak panah beracun (poison dart frog), di antaranya katak panah beracun biru (Dendrobates azureus), katak panah beracun berpita kuning (Dendrobates leucomelas), katak panah beracun stroberi (Dendrobates pumilio), dan katak paling beracun di dunia, katak panah emas beracun (Phyllobates terribilis).
Fakta menarik tentang katak panah beracun adalah mereka sangat berbisa dan racunnya juga bisa mematikan bagi manusia. Katak panah beracun hadir dalam warna mencolok dan sangat berbahaya. Mereka berburu mangsanya dengan menyemprotkan racun seperti anak panah, yang langsung membunuh mangsanya. Seekor katak panah emas beracun memiliki cukup racun yang dapat membunuh 10 hingga 20 manusia dewasa.
Kodok Amerika
Kodok Amerika (American toad), yang nama ilmiahnya Bufo americanus, adalah satwa asli Kanada dan Amerika Serikat bagian timur. Ada tiga jenis kodok Amerika, yaitu kodok Amerika kerdil, kodok Amerika Timur, dan kodok Teluk Hudson.
Kodok ini banyak ditemukan di kebun dan ladang. Kulit mereka mengandung kelenjar racun, yang mengeluarkan zat putih susu, yang bisa menjadi racun jika tertelan atau masuk ke mata. Racun ini juga mematikan bagi hewan kecil seperti kucing dan anjing.
Katak Beracun Iblis
Katak racun iblis (demonic poison frog) ditemukan di hutan pegunungan dan pegunungan terpencil atau tepui. Katak-katak ini menghasilkan racun yang dikenal sebagai batrachotoxin, yang merupakan racun paling kuat di bumi dan dapat mempengaruhi sistem saraf manusia.
Makanan katak ini terdiri atas serangga kecil seperti belalang, jangkrik, dan invertebrata kecil lainnya, yang dapat ditemukan di rawa-rawa dan pegunungan. Katak ini muncul dalam Daftar Spesies Terancam Punah IUCN.
Kodok Tebu
Kodok tebu (cane toad), juga dikenal sebagai kodok laut atau kodok raksasa, dulu digunakan untuk membasmi hama yang menyerang ladang tebu. Meskipun berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, kodok ini juga ditemukan di ladang pertanian di kepulauan Karibia dan Pasifik.
Kulit kodok tebu kasar, kering, dan berkutil serta ditutupi oleh kelenjar paratoid yang mengandung racun. Menelan kecebong dari keluarga kodok tebu bisa mematikan bagi hewan. Kodok tebu memakan reptil kecil, tikus, dan amfibi. Mereka juga memakan tanaman, makanan sisa-sisa rumah, dan makanan anjing.
Katak dan kodok beracun adalah makhluk yang menakjubkan dan indah dan mereka hidup di daerah terpencil yang sulit dijangkau. Karena spesies katak ini telah berkurang, kita perlu melindungi ciptaan alam yang indah ini dari kepunahan.