Mengapa Marmut Sering Buang Kotoran? Ini Penjelasannya
Meskipun bermain dan bercengkerama dengan marmut peliharaan adalah hal yang menyenangkan, satu hal yang tidak selalu disadari oleh pemilik marmut baru adalah jumlah kotoran yang dapat dihasilkan oleh hewan kecil ini. Saat pertama memelihara marmut, Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa marmut sering buang air besar?
Jawaban sederhana untuk pertanyaan ini adalah karena marmut terus-menerus makan. Itu berarti mereka harus sering buang kotoran, bukan? Mari pelajari beberapa fakta tentang marmut dan kotorannya. Ini akan membantu Anda lebih memahami mengapa marmut sering buang hajat dan apakah mungkin ada masalah dengannya.
Nafsu Makan dan Sistem Pencernaan Marmut
Di alam liar, marmut akan terus mencari makan. Mengapa marmut peliharaan Anda bertindak berbeda? Marmut adalah herbivora dengan sistem pencernaan yang sangat sensitif. Berkat semua makanan yang dimakan marmut Anda -termasuk jerami- agar tetap sehat, sistem pencernaan marmut akan selalu bekerja.
Semua makanan yang mereka makan perlu dikeluarkan secepat mungkin, sehingga mereka bisa terus mencari makan. Ketika marmut Anda tidak mendapatkan nutrisi yang tepat dari makanannya, sistem pencernaannya yang halus bahkan dapat mulai mati.
Seperti Apa Seharusnya Kotoran Marmut?
Meskipun ini mungkin tampak seperti pertanyaan bodoh, mengetahui seperti apa kotoran marmut sangat penting untuk memastikan teman berbulu Anda ini sehat. Kotoran marmut normal harus berwarna coklat tua, berbentuk oval, dan sebagian besar bebas aroma.
Terkadang Anda juga dapat melihat marmut mengeluarkan kotoran jenis kedua. Kotoran ini disebut caecotroph. Kotoran jenis ini lebih lembut dan warnanya lebih terang dari kotoran marmut biasa. Anda juga akan melihat bahwa ini adalah kotoran yang bisa dimakan marmut Anda.
Perilaku normal ini disebut coprophagy. Ya, ini memang tampak menjijikkan, tetapi sebenarnya bermanfaat bagi mereka. Caecotroph penuh dengan nutrisi yang tidak diserap tubuh marmut pertama kali melalui sistem pencernaannya. Agar tidak kehilangan tambahan yang berharga itu, marmut akan melahapnya dengan cepat. Jika Anda melihat kotoran berwarna aneh atau berdarah, segera hubungi dokter hewan.
Fakta Tentang Kotoran Marmut
Sekarang setelah Anda tahu seperti apa kotoran marmut, mari kita pelajari beberapa hal lain tentang kotoran marmut.
Jumlah
Meskipun kedengarannya gila, marmut seharusnya akan buang air besar setidaknya 100 kali sehari. Ini bisa terjadi di kandang, di pangkuan Anda, atau di furnitur Anda, jadi bersiaplah. Jika marmut Anda sudah tua atau mulai kehilangan mobilitasnya, Anda akan melihat dia mungkin tidak buang air besar seperti dulu. Ini benar-benar normal. Jika kotoran marmut Anda turun di bawah 50 pelet dalam sehari, Anda harus menghubungi dokter hewan.
Ukuran
Ukuran kotoran sebagian besar ditentukan oleh ukuran marmut itu sendiri. Secara alami, marmut yang lebih besar akan menghasilkan pelet yang lebih besar. Pelet ini harus membulat di ujungnya dan montok. Jika Anda melihat ukurannya mengecil, ini bisa berarti marmut Anda tidak cukup makan.
Konsistensi
Marmut seharusnya menghasilkan kotoran yang ujungnya membulat dan keras. Anda mungkin juga melihat sedikit kilauan. Jika kotoran marmut Anda terlalu kering atau tampak rapuh, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka mengalami dehidrasi. Jika terlalu lunak, kemungkinan besar mereka mengalami masalah diet dan tidak mendapatkan apa yang dibutuhkannya.
Jika Anda melihat marmut Anda buang air besar encer alias mencret, sebaiknya Anda membawanya ke dokter hewan. Ini seringkali merupakan tanda infeksi yang memerlukan pengobatan.
Kesimpulan
Sekarang setelah Anda memahami lebih banyak tentang kotoran marmut, Anda dapat memperhatikan bagaimana keadaan kotorannya dan memastikan hewan peliharaan Anda dalam keadaan sehat.
Meskipun mungkin menjengkelkan melihat kotoran marmut di seluruh rumah Anda, itu adalah bagian normal dari kehidupan mereka. Pastikan kandangnya dibersihkan secara teratur agar marmut Anda tidak hidup di semua kotoran yang mereka keluarkan. Selamat memelihara marmut deh!