Mengapa Kucing Terengah-engah? Ini 4 Penyebabnya yang Harus Dipahami
Meski kita umumnya mengasosiasikan anjing dengan terengah-engah atau ngos-ngosan, kucing juga bisa terengah-engah dari waktu ke waktu. Pada anjing, terengah-engah adalah bagian normal dari kehidupannya, tetapi pada kucing, perilaku ini tidak biasa. Kucing biasanya tidak terengah-engah sehingga sulit membayangkan mereka mulai susah bernafas tanpa alasan. Ada beberapa alasan kucing Anda terengah-engah.
Catatan: Jika Anda menduga kucing Anda sakit, segera hubungi dokter hewan. Dokter hewan akan dapat menentukan apakah kucing Anda perlu diperiksa berdasarkan pengamatan Anda terhadap perilakunya. Pernafasan yang sulit pada kucing adalah masalah yang relatif parah yang perlu ditangani dengan cepat untuk memastikan kesehatan yang baik untuk kucing Anda.
Terengah-engah Normal pada Kucing
Mencari tahu mengapa kucing Anda terengah-engah dimulai dengan menganalisa detail perilakunya. Kucing mungkin terengah-engah jika mereka cemas, stres, atau kepanasan, sama seperti anjing. Olahraga berat dapat menyebabkan terengah-engah. Jadi, jika itu hanya terjadi setelah kucing Anda berolahraga atau menghadapi sesuatu yang ditakutinya, Anda bisa tenang.
Namun jenis terengah-engah ini relatif jarang terjadi pada kucing. Jika Anda tidak 100% yakin mengapa kucing Anda terengah-engah, hubungi dokter hewan untuk memeriksa apakah ada sesuatu yang tidak Anda sadari. Pastikan untuk memberikan semua informasi tentang apa yang kucing Anda lakukan dan perilaku tidak biasa lainnya yang Anda perhatikan baru-baru ini.
Terengah-engah Tidak Normal pada Kucing
Terengah-engah yang tidak normal jarang merupakan gejala tunggal. Anda biasanya dapat menemukan beberapa penyimpangan penting lainnya pada perilaku kucing Anda pada saat dia mulai terengah-engah dan Anda baru menyadarinya.
Jika Anda belum pernah melihat kucing Anda bertingkah aneh atau tidak yakin apakah dia terengah-engah, amati gejala berikut:
- Kehilangan selera makan
- Bersembunyi
- Kelesuan
- Warna ungu atau biru pada gusi
- Pernapasan yang sulit, mungkin cepat, berisik, atau dangkal.
- Berjongkok atau berdiri sambil meregangkan kepala atau leher dan menarik siku menjauh dari tubuh
Jika kucing Anda menunjukkan gejala-gejala ini, itu bisa menandakan bahwa kucing Anda mengalami kesulitan bernapas. Jika salah satu dari gejala ini muncul, segera bawa kucing Anda ke dokter hewan untuk memastikan bahwa tidak ada penyakit parah yang mendasarinya.
Penyebab Pernapasan Berat dan Abnormal pada Kucing
Banyak kondisi yang dapat menyebabkan kucing mulai bernapas dengan berat. Beberapa kronis, sementara yang lain akut dan dapat disembuhkan. Penyebab paling umum dari sesak napas pada kucing adalah infeksi pernapasan, asma, cacing jantung, dan gagal jantung kongestif. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang gangguan ini:
1. Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi saluran pernapasan adalah salah satu penyebab utama sesak napas pada kucing. Ada beberapa jenis infeksi pernapasan yang mungkin dialami kucing Anda, tetapi berikut adalah gejala paling umum yang terkait dengan banyak infeksi pernapasan kucing:
Gejala Terkait dengan Infeksi Pernafasan pada Kucing:
- Bersin
- Batuk
- Sesak napas
- Mengendus
- Keluar cairan dari hidung atau mata
- Demam
- Meong serak atau suara hilang
- Bisul di mulut
2. Asma
Asma mungkin tidak tampak seperti penyakit kucing biasa, tetapi dokter hewan memperkirakan bahwa penyakit ini menyerang setidaknya 5% kucing di seluruh dunia. Sayangnya, gejala asma kucing tidak dipelajari dengan baik, tetapi sebagian besar dokter hewan menganggap alergi menyebabkan masalah tersebut.
Ketika alergen masuk ke tubuh kucing yang alergi, mereka akan batuk, dan saluran udara mereka mengencang karena peradangan, menyebabkan sesak napas.
Gejala Asma pada Kucing:
- Sulit bernafas
- Nafas cepat
- Mengi
- Terbatuk-batuk ringan
- Muntah
- Batuk kronis
- Kelemahan
- Kelesuan
3. Cacing Jantung
Cacing jantung pada kucing mirip dengan cacing jantung pada anjing. Ini disebabkan oleh parasit yang dikenal sebagai Dirofilaria immitis, yang disebarkan oleh nyamuk. Meskipun kucing dapat terinfeksi cacing jantung, mereka umumnya resisten terhadapnya karena mereka tidak menjadi inang yang baik untuk cacing jantung.
Gejala Penyakit Cacing Jantung pada Kucing
- Kelesuan
- Batuk
- Nafsu makan berkurang
- Penurunan berat badan (sering karena nafsu makan menurun)
- Tak kuat berolahraga
- Muntah
- Sulit bernafas
- Peningkatan pernapasan
- Bernafas dengan mulut terbuka
- Kelainan neurologis
- Bising jantung
4. Kardiomiopati Hipertrofik
Kardiomiopati hipertrofik terjadi ketika otot-otot di sekitar ventrikel kiri kucing membesar atau menebal, menyebabkan kemacetan di jantung dan menghambat kemampuannya untuk memompa darah ke dalam tubuh. Kardiomiopati hipertrofik dapat dengan mudah mematikan. Jadi, segera bawa kucing Anda ke dokter hewan jika Anda curiga ada yang salah dengan jantungnya.
Gejala Kardiomiopati Hipertrofik pada Kucing
- Kehilangan nafsu makan (anoreksia)
- Kelesuan
- Denyut nadi lemah
- Sulit bernafas
- Suara napas pendek, kasar, patah, atau serak
- Bunyi jantung tidak normal
- Ketidakmampuan untuk mentolerir olahraga atau pengerahan tenaga
- Kelumpuhan tungkai belakang mendadak dengan tungkai dingin karena pembekuan di aorta terminal
- Perubahan warna biru atau ungu pada alas kaki dan alas kuku
- Ambruk
Penutup
Mungkin menakutkan untuk memikirkan kucing kita terkena sesuatu yang mengerikan, dan semua orang pasti merasa gelisah dan sangat sadar akan perubahan kecil pada perilaku kucing mereka. Pasalnya, terengah-engah bisa menandakan sesuatu yang parah, jadi ada baiknya untuk mewaspadainya.
Jadi, sekali lagi jangan ragu untuk memeriksakan kucing kesayangan Anda ke klinik hewan jika Anda merasa ada yang tidak beres.