19 Contoh Jenis Serangga yang Punya 6 Kaki
Salah satu ciri khas serangga adalah jumlah kakinya; kebanyakan spesiesnya memiliki enam kaki. Semua serangga yang memiliki enam kaki membentuk kelompok artropoda yang disebut heksapoda, yang artinya enam kaki.
Enam kaki memberi serangga dasar penopang yang luas, memungkinkan mereka untuk berdiri di permukaan terkecil sekalipun. Selain itu, enam kaki menyediakan area permukaan yang besar untuk perlekatan otot, memberi serangga kekuatan dan kelincahan yang lebih besar.
Ukurannya yang kecil juga berarti serangga berkaki enam dapat bergerak dengan cepat dan efisien melalui medan yang sulit. Desain serangga yang tampaknya sederhana ini adalah bukti keberhasilan evolusi mereka.
Mari kita lihat daftar serangga berkaki enam dan apa yang membedakan mereka dengan hewan lain.
Contoh Serangga Berkaki Enam
1. Semut (Formicidae)
Semut adalah salah satu kelompok serangga yang paling umum dan sukses. Mereka ditemukan di setiap benua kecuali Antartika dan dapat hidup di berbagai habitat.
Ada lebih dari 12.000 spesies semut, dan mereka sangat bervariasi dalam ukuran, warna, dan perilakunya. Beberapa spesies semut hidup soliter, sementara yang lain membentuk koloni besar dengan jutaan individu.
Semut adalah makhluk sosial dan hidup dalam koloni yang ukurannya dapat berkisar dari beberapa puluh hingga jutaan ekor. Setiap koloni memiliki hierarki, dengan ratu di puncak dan pekerja di bawah. Para semut pekerja adalah betina mandul yang merawat anak-anaknya, membangun sarang, dan mengumpulkan makanan.
2. Kutu Busuk (Cimex lectularius)
Serangga parasit kecil ini memakan darah manusia dan hewan. Kutu busuk tidak bersayap dan memiliki enam kaki. Mereka berwarna coklat kemerahan dan panjangnya berkisar antara 5 hingga 7 mm. Kutu busuk terampil bersembunyi dan sulit dibasmi begitu mereka menyerang suatu area.
3. Kumbang (Coleoptera)
Kumbang adalah sejenis serangga yang memiliki enam kaki. Mereka sering dianggap sebagai hama karena dapat merusak tanaman atau menyebarkan penyakit. Namun ada banyak jenis kumbang yang berbeda, dan beberapa sebenarnya bermanfaat bagi manusia. Misalnya, kumbang koksi atau ladybug adalah sejenis kumbang yang memakan kutu daun, yang berbahaya bagi tanaman.
4. Lebah (Anthophila)
Lebah adalah sejenis serangga terbang yang memiliki kekerabatan dekat dengan tawon dan semut. Mereka dikenal karena peran pentingnya dalam penyerbukan dan memproduksi madu.
Lebah merupakan garis keturunan monofiletik dalam superfamili Apoidea dan mereka kini dianggap sebagai klad bernama Anthophila. Ada hampir 20.000 spesies lebah yang diketahui dalam tujuh hingga sembilan famili yang diakui, meskipun banyak yang belum terdeskripsikan dan jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi.
Mereka muncul di setiap benua kecuali Antartika, di setiap habitat di planet ini yang berisi tanaman berbunga yang diserbuki serangga
5. Kupu-kupu (Rhopalocera)
Kupu-kupu adalah serangga dengan enam kaki lainnya. Mereka memiliki dua pasang sayap yang ditutupi sisik kecil. Kupu-kupu menggunakan sayapnya untuk terbang jauh dan kawin.
6. Kecoa (Blattodea)
Kecoa adalah salah satu serangga berkaki enam yang paling umum dikenal. Mereka juga salah satu yang tertua, berusia lebih dari 280 juta tahun. Kecoa adalah makhluk nokturnal yang menghabiskan hari di tempat gelap dan tersembunyi. Pada malam hari, mereka keluar untuk mencari makan. Kecoa adalah omnivora, artinya mereka akan memakan apa saja.
Kecoa juga makhluk yang sangat tangguh. Mereka dapat menahan radiasi tingkat tinggi dan bahkan bertahan hidup tanpa makanan hingga satu bulan. Kecoa adalah salah satu serangga paling sukses di planet ini karena kemampuan beradaptasi dan ketahanannya.
7. Belalang (Caelifera)
Belalang adalah salah satu serangga berkaki enam yang paling terkenal. Mereka dicirikan oleh kaki belakang yang panjang, yang mereka gunakan untuk melompat. Makanan mereka sebagian besar terdiri atas tumbuhan, meskipun mereka juga akan memakan serangga kecil dan hewan lainnya.
Meskipun tidak dianggap sebagai hama, belalang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman jika populasinya terlalu besar.
8. Jangkrik (Grylloidea)
Jangkrik adalah sejenis serangga berkaki enam yang berkerabat dekat dengan belalang. Mereka biasanya berwarna coklat atau hitam, dan memiliki antena panjang.
Jangkrik dikenal karena perilaku “bernyanyi” mereka, yang dihasilkan dengan menggosok kaki mereka bersama-sama. Ini menghasilkan suara ngerik yang digunakan untuk menarik pasangan dan mengusir predator.
Jangkrik ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, padang rumput, dan gurun. Mereka biasanya memakan tanaman, tetapi beberapa spesies diketahui kanibal.
9. Capung (Anisoptera)
Capung memiliki enam kaki dan mereka juga memiliki dua pasang sayap. Ini memberi mereka gaya terbang yang sangat stabil serta kemampuan untuk melayang dan mengubah arah dengan cepat.
Mata besar capung memberi mereka penglihatan yang sangat baik, dan mereka dapat melihat ke segala arah sekaligus. Selain itu, tubuh capung yang panjang dan tipis membuat mereka aerodinamis dan memungkinkan mereka terbang dengan cepat dan anggun.
Capung adalah predator, dan mereka menggunakan refleks yang cepat dan penglihatan yang tajam untuk memburu serangga lain.
10. Cocopet (Dermaptera)
Salah satu ciri khas cocopet alias earwig adalah penjepitnya, atau forsep, yang terletak di ujung perutnya. Alat ini digunakan untuk pertahanan serta untuk menangkap mangsa. Meski sebagian besar cocopet berwarna coklat atau hitam, beberapa spesies berwarna cerah. Ukuran cocopet berkisar dari kurang dari 0,3 cm hingga lebih dari 2,5 cm panjangnya.
Cocopet ditemukan di setiap benua kecuali Antartika. Mereka hidup di berbagai habitat, termasuk hutan, padang rumput, dan kebun. Meskipun umumnya dianggap sebagai hama, cocopet tidak berbahaya bagi manusia. Beberapa spesies cocopet bahkan dianggap bermanfaat karena membantu mengendalikan populasi serangga berbahaya.
11. Nyamuk (Culicidae)
Seperti yang kita semua tahu, nyamuk adalah serangga terbang kecil yang dapat mengganggu. Mereka juga mampu menularkan penyakit seperti malaria. Apa yang membuat nyamuk berbeda dari serangga lain adalah kakinya yang panjang dan kurus. Kaki ini memungkinkan mereka berjalan di atas air dan mencapai celah-celah kecil untuk memakan darah.
Nyamuk juga memiliki sayap yang ditutupi sisik-sisik kecil. Sisik ini memberi mereka daya angkat dan memungkinkan mereka terbang jarak jauh.
12. Agas (Diptera)
Agas adalah salah satu serangga yang paling mengganggu, dan mereka juga salah satu yang terkecil. Faktanya, mereka sangat kecil sehingga mereka sering dapat menyelinap melalui layar dan penghalang lain yang dirancang untuk mencegahnya.
Agas tertarik pada cahaya, itulah sebabnya Anda sering melihatnya di dekat jendela atau terbang di sekitar lampu. Mereka juga tertarik pada karbon dioksida yang kita hembuskan, itulah mengapa mereka terkadang tampak mengikuti kita.
Agas sebagian besar tidak berbahaya, meskipun gigitannya dapat menyebabkan iritasi. Beberapa spesies agas dapat membawa dan menularkan penyakit, tetapi ini jarang terjadi.
13. Pinjal (Siphonaptera)
Pinjal adalah serangga kecil tanpa sayap yang beradaptasi untuk melompat. Mereka memiliki kaki belakang yang kuat yang digunakan untuk mendorong mereka di udara. Selain itu, tubuh mereka ditutupi bulu halus yang membantu mereka bergerak dengan cepat dan mudah melalui bulu atau rambut.
Yang membedakan pinjal dengan serangga lainnya adalah bagian mulutnya. Pinjal memiliki probosis yang panjang dan tipis yang mereka gunakan untuk menembus kulit inangnya dan menghisap darahnya. Mulut khusus ini memungkinkan mereka untuk memakan inang tanpa terdeteksi.
14. Lalat (Diptera)
Lalat adalah salah satu serangga yang paling akrab bagi kita, dan mereka juga salah satu kelompok serangga terbesar. Mereka ditemukan di hampir setiap habitat di bumi dan dapat dibedakan lewat dua pasang sayapnya.
Lalat memiliki siklus hidup yang sangat singkat – lalat dewasa hanya hidup beberapa minggu. Selama waktu ini, mereka kawin dan bertelur. Telur menetas dan larva (atau belatung) memakan bahan organik. Setelah beberapa hari, larva berubah menjadi kepompong. Kepompong kemudian berkembang menjadi dewasa, dan siklus dimulai lagi.
15. Lebah Madu (Apis)
Lebah madu memiliki enam kaki, dua pasang sayap, mata majemuk, dan antena. Mereka ditutupi rambut dan memiliki pola bergaris kuning dan hitam yang khas. Lebah madu adalah penyerbuk penting tanaman dan bunga liar. Mereka mengumpulkan nektar dan serbuk sari dari tanaman untuk membuat madu.
Lebah merupakan serangga sosial yang hidup berkoloni. Sebuah koloni dapat memiliki hingga 60.000 ekor lebah. Lebah berkomunikasi satu sama lain menggunakan berbagai metode, termasuk menari dan feromon.
16. Kutu (Phthiraptera)
Kutu adalah serangga kecil tanpa sayap yang hidup di rambut manusia dan hewan lainnya. Mereka memakan darah dan menyebabkan rasa gatal yang hebat.
Ada tiga jenis kutu: kutu kepala, kutu tubuh, dan kutu kemaluan. Kutu kepala adalah jenis kutu yang paling umum, dan mereka hidup di rambut di kepala. Kutu tubuh hidup dalam pakaian dan bertelur di jahitan. Kutu kemaluan hidup di rambut kemaluan dan juga bisa ditemukan di bulu ketiak, alis, dan bulu mata.
Kutu adalah parasit yang harus memakan darah untuk bertahan hidup. Mereka menyebabkan rasa gatal yang hebat dan dapat menyebabkan infeksi sekunder jika tidak diobati.
17. Mantid (Mantodea)
Mantid, atau belalang sentadu, adalah sejenis serangga berkaki enam yang mudah dikenali dari tubuhnya yang panjang dan ramping serta mata majemuk yang besar. Mantid adalah predator yang menggunakan kaki depannya yang kuat untuk menangkap dan membunuh mangsanya.
Mantid tidak dianggap sebagai serangga sejati, karena mereka tidak memiliki karakteristik mulut penghisap yang dimiliki serangga sejati.
18. Ngengat (Lepidoptera)
Ngengat adalah jenis serangga yang memiliki enam kaki. Ngengat adalah makhluk nokturnal dan sering tertarik pada cahaya. Mereka biasanya memiliki lebar sayap 2 hingga 12 cm.
Larva ngengat, atau ulat, dapat merusak tanaman dan pakaian. Beberapa spesies ngengat dianggap hama, sementara yang lain dihargai karena sutranya atau sebagai penyerbuk.
19. Serangga Tongkat (Phasmatodea)
Serangga ini disebut serangga tongkat atau tongkat berjalan. Sesuai namanya, mereka terlihat seperti tongkat. Serangga tongkat menggunakan kaki panjangnya untuk berbaur dengan lingkungannya. Tubuh mereka sempit dan memanjang, memungkinkan mereka bersembunyi di ruang kecil. Serangga tongkat adalah pemanjat yang hebat dan bahkan bisa merangkak terbalik!
Meski sebagian besar serangga tongkat berwarna coklat atau hijau, beberapa spesies berwarna cerah. Serangga tongkat merah muda dan ungu, misalnya, ditemukan di Australia.
Ada lebih dari satu juta spesies serangga berkaki enam yang berbeda. Mereka dapat ditemukan di setiap sudut dunia, dari daerah kutub terdingin hingga gurun terpanas. Serangga adalah bagian yang sangat penting dari ekosistem dan memainkan peran penting dalam rantai makanan.